Home / Look Creative Blog / Menteri Desa Kunjungi Pati, Tekankan Pentingnya Kolaborasi untuk Bangun Desa dari Akar

Menteri Desa Kunjungi Pati, Tekankan Pentingnya Kolaborasi untuk Bangun Desa dari Akar

PATI – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDT), Yandri Susanto, menegaskan bahwa kemajuan Kabupaten Pati tak bisa diwujudkan oleh satu pihak saja. Dalam kunjungan kerjanya ke Pendopo Kabupaten Pati, Kamis (24/7), ia menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dan semangat gotong royong sebagai kunci pembangunan berkelanjutan.

“Pak Bupati pun tidak bisa sendirian mewujudkan kemajuan Pati. Kita butuh kolaborasi, karena kita bukan superman, tapi super tim,” ujar Yandri di hadapan jajaran Pemkab dan perwakilan masyarakat.

Bangun dari Desa, Wujudkan Asta Cita

Kunjungan ini sekaligus menjadi bagian dari upaya pemerintah pusat dalam mewujudkan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, terutama dalam misi membangun Indonesia dari desa. Menurut Yandri, desa merupakan motor utama pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan. Kabupaten Pati, dengan kekayaan sumber daya alam dan desa-desa produktifnya, dinilai punya potensi besar untuk dikembangkan.

“Pati punya potensi luar biasa. Tapi potensi itu harus diberdayakan bersama-sama, antara pusat, daerah, dan masyarakat. Tidak bisa hanya satu pihak yang bergerak,” tegasnya.

Sebagai langkah nyata, Kementerian Desa telah menandatangani sekitar 70 nota kesepahaman (MoU) dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Salah satu fokus sinergi adalah pengembangan sektor perikanan di desa-desa pesisir Pati yang kaya akan komoditas seperti nila salin, bandeng, dan udang.

“Potensi ini akan kami follow up bersama KKP. Kita ingin desa-desa di pesisir menjadi pusat ekonomi baru,” ujar Yandri.

Desa Sebagai Lokomotif Ekspor dan Ketahanan Pangan

Tak hanya sektor perikanan, Yandri juga mendorong terbentuknya desa-desa ekspor dan desa sebagai penyedia lauk bergizi untuk mendukung program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia menekankan bahwa desa harus menjadi bagian integral dari rantai ekonomi dan ketahanan pangan nasional.

Meski Menteri KKP batal hadir karena agenda mendadak di Istana, Yandri memastikan sinergi antar-kementerian tetap berjalan dan terus menguat.

Pati Utara Jadi Model Kampung Nelayan Merah Putih

Sementara itu, Bupati Pati Sudewo mengapresiasi perhatian pemerintah pusat terhadap potensi daerah. Ia menjelaskan bahwa Pati telah bersinergi dengan KKP dalam program nasional Kampung Nelayan Merah Putih—sebuah inisiatif prestisius yang hanya menyasar 11 kabupaten di Indonesia.

“Kami bangga Pati Utara menjadi bagian dari program nasional ini. Ini menunjukkan bahwa desa-desa kita memang punya nilai strategis di mata nasional,” jelas Sudewo.

Usai agenda di pendopo, Menteri Yandri bersama rombongan melakukan kunjungan lapangan ke tambak budidaya nila salin di Desa Dororejo, Kecamatan Tayu. Kunjungan ini menjadi bukti bahwa kementerian tak hanya bekerja dari balik meja, tapi turun langsung mengawal penguatan potensi desa.


Menuju Pati yang Berdaya, dari Desa untuk Indonesia

Kunjungan kerja Menteri Desa PDT ini menjadi sinyal kuat bahwa pembangunan desa bukan sekadar wacana, tetapi gerakan nyata. Dengan sinergi pusat dan daerah, serta kolaborasi lintas sektor, Pati berpeluang besar menjadi model pembangunan desa terpadu yang sukses di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *