PATI – Komitmen Pemerintah Kabupaten Pati dalam membina kerukunan dan memperkuat syiar Islam kembali ditunjukkan melalui kehadiran Bupati Pati, Sudewo, dalam acara pentasyarufan zakat untuk mualaf sekaligus peresmian Majelis Taklim Mualaf di Pendopo Kabupaten Pati, Jumat (25/7).
Acara ini dihadiri pula oleh tokoh-tokoh penting keagamaan dan pemerintahan, di antaranya Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pati KH Abdul Karim, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Pati, Kabag Kesra Setda, dan KH Mukromin selaku penceramah.
Zakat untuk 397 Mualaf: Wujud Kepedulian dan Penguatan Iman
Dalam sambutannya, Plt Ketua Baznas Kabupaten Pati, Sunarwi, menyampaikan bahwa zakat yang ditasyarufkan kali ini ditujukan kepada 397 mualaf dari seluruh wilayah Kabupaten Pati.
“Yang hadir ke Pendopo sebanyak 322 mualaf, dan mereka mendapatkan bingkisan serta dana transport sebagai simbol kepedulian dari umat Islam. Karena mualaf adalah salah satu dari delapan golongan yang berhak menerima zakat,” jelas Sunarwi.
Langkah ini merupakan bentuk pembinaan dan penguatan spiritual sekaligus perhatian sosial agar para mualaf bisa semakin mantap dalam menjalani ajaran Islam.
Bupati Sudewo: “Yang Terpenting Adalah Ketaqwaan, Bukan Label Mualaf”
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sudewo memberikan pesan penuh makna mengenai makna menjadi seorang muslim sejati.
“Sering muncul pertanyaan, sampai kapan seseorang disebut mualaf. Menurut saya, itu bukan hal utama. Di mata Allah, yang membedakan adalah tingkat ketaqwaannya, bukan status lamanya keislaman seseorang,” ujar Sudewo.
Ia pun menyampaikan ucapan selamat atas diresmikannya Majelis Taklim Mualaf, yang diharapkan menjadi wadah pembinaan keagamaan dan penguatan iman Islam secara rutin dan terarah.
“Mari kita doakan bersama agar Kabupaten Pati semakin baik, aman, dan sejahtera. Dan saya juga doakan semoga Bapak-Ibu semua senantiasa sehat dan diberkahi Allah,” tambahnya.
Majelis Taklim Mualaf: Pilar Baru Dakwah dan Pembinaan Syariah
Ketua Umum MUI Kabupaten Pati, KH Abdul Karim, dalam tausiahnya mengingatkan pentingnya pemahaman syariat Islam yang benar, sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadits.
“Kami berharap para mualaf dapat menuntut ilmu secara benar dan berkelanjutan. Majelis taklim ini bukan sekadar simbol, tapi harus menjadi pusat belajar dan memperdalam pemahaman Islam yang rahmatan lil ‘alamin,” tegasnya.
Acara ini ditutup dengan doa bersama dan siraman rohani dari KH Mukromin yang mengajak seluruh peserta untuk memperkuat iman, menjalin ukhuwah, dan terus beristiqamah di jalan Islam.
